Ribuan Halaman dalam Sehari

Ribuan Halaman dalam Sehari
Oleh: Muhammad Wildan Basri

Tahukah kamu, di negara maju rata-rata warga negaranya rela menukarkan waktu 6-8 jam per hari untuk membaca! Wow, itu artinya setara dengan lamanya masa tidur sebagian besar dari kita ya? Dengan waktu sebanyak itu mereka dapat melumat lebih kurang 1.500 halaman dalam sehari. Apa yang mereka lakukan tidaklah dengan mudah dan spontan dapat dikerjakan semua orang, para penggandrung literasi itu memulainya dengan memupuk kebiasaan. Iya, kebiasaan membaca.

Menumbuhkan kebiasaan membaca sebenarnya gampang-gampang susah. Seorang anak kecil yang mulai dapat membaca pasti akan mengeja semua tulisan yang ia lihat. Entah itu dibungkus makanan, papan pengumuman, tulisan-tulisan di belakang baju dan lain sebagainya. Setelah dapat membaca dan memahami tulisan yang dibaca tersebut akan timbul kepuasan dalam dirinya. Sedangkan, apabila belum menemukan pemahaman sebisa mungkin ia akan mencari tahunya. Baik dengan bertanya atau membaca tulisan-tulisan lain.

Sikap inilah yang seharusnya kita miliki ketika ingin mulai membiasakan diri untuk ‘hobi’ membaca. Kepuasan yang dimaksud disini dapat berupa bertambahnya pengetahuan, ketenangan, atau kepuasan karena telah melampaui target baca yang ditentukan. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang yang mau membaca, pengetahuannya pasti akan bertambah. Jika tidak demikian, perlu diperhatikan ulang bacaan apa yang dibaca. Membaca tulisan di beranda Facebook, pesan yang dibagikan via grup WhatsApp boleh jadi dapat menambah pengetahuan. Akan tetapi,  tidak jarang hanya mencuri waktu yang sebenarnya dapat kita manfaatkan untuk membaca ‘bacaan yang sebenarnya’.

Beberapa studi membuktikan bahwa orang yang membaca, akan dapat terkurangi tingkat ketegangan dan stresnya. Hal tersebut berimplikasi pada ketenangan dan konsentrasi yang meningkat. Karena pada saat kita membaca, fokus kita beralih pada apa yang kita baca. Sejenak segala kepenatan dan kegundahan akan disingkirkan. Otak kita akan bekerja memahami jalan cerita, karakter, informasi, dan banyak hal lain dari bacaan yang tengah dinikmati.


Untuk kepentingan tertentu, sebagian orang mempunyai target membaca. Rasa puas akan muncul saat terget tersebut terlampaui. Semakin tinggi sebuah target yang ditetapkan, tingkat kepuasan yang didapat setelah mencapainya pun akan semakin besar. Kalau kamu belum mempunyai target membaca, coba deh dari sekarang buat komitmen untuk itu. Apabila belum terbiasa, mulailah dengan target yang wajar. Tidak mungkin juga kan tiba-tiba membuat target 15.000 halaman per hari? Targetkan misalnya 15 halaman per hari, lakukan hingga satu bulan. Setelah satu bulan bisa dilakukan secara kontinu (tidak bolong-bolonng), kamu dapat menaikkan target menjadi 20 halaman per hari. Lakukan hingga satu bulan berikutnya dan begitu seterusnya.

Mungkin akan muncul pertanyaan, bagaimana menemukan bacaan yang klop, sehingga mata kita betah berlama-lama membacanya? Jawabannya sederhana, mulailah dengan membaca apa saja (baca: semua jenis tulisan). Jenis bacaan yang ada di dunia ini sangatlah beragam. Ada sastra, ada eksakta, ada fiksi, juga ada yang non fiksi, ada tentang ilmu agama, ada yang tentang ilmu dunia. Dengan mencoba membaca berbagai jenis tulisan, pada titik tertentu kita akan dapat menemukan bacaan yang pas dengan minat kita. Sebenarnya ini hanyalah langkah awal dari menumbuhkan kebiasaan membaca. Suatu saat ketika membaca sudah menjadi sebuah habit, bacaan jenis apapun terasa tidak ada bedanya.

Jika kita perhatikan beberapa jenis tulisan dapat saling berhubungan satu sama lain. Contohnya saja, kita mempunyai target membaca buku kumpulan puisi sebanyak 25 halaman per hari. Dalam buku puisi tersebut yang notabene adalah jenis tulisan sastra ternyata kita temukan sajak seperti berikut :

Hari ini bertemu lelaki tua
 – dalam sebuah syarah buku
berusia lebih empat puluh lustrum*

*(dikutip dari penggalan puisi Muhammad Wildan Basri berjudul ”Hari Ini Bersua Lelaki tua”)

Dalam sajak tersebut, terdapat kata “syarah” dan ”lustrum”, beberapa pembaca yang belum mengetahui arti dari kedua kata tersebut akan mencari maknanya melalui buku atau bacaan lain. Setelah ditemukan ternyata “syarah” adalah istilah yang erat kaitannya dengan bacaan bergenre agama sedangkan kata ”lustrum” dapat kita temukan pada materi dalam buku matematika (eksakta). Apakah hanya sampai mencari arti kedua kata tersebut saja? Pada umumnya tidak, seseorang yang membuka buku biasanya tidak hanya membaca apa yang dicarinya saja. Akan ada bagian dari buku yang menarik perhatiannya.

Mencari kepuasan lewat bacaan, kenapa tidak? Mari kita mulai kebiasaan membaca dari diri sendiri sembari mengajak orang lain juga tentunya. Supaya suatu saat semua orang di negara kita betah membaca 6-8 jam per hari atau melibas ribuan halaman dalam sehari seperti halnya orang-orang di negara maju.


Komentar