Dikotomi Sang Penunda

#30DWC5
Dikotomi Sang Penunda


Pernah suatu hari saya ditanya oleh seorang teman 
"Bukankah ketika kamu keluar saat pelajaran dan melakukan sholat, itu artinya kamu gak dapet pahala sholat jamaah?"
Sejenak saya berpikir hal ini benar juga, tapi hey bukankah rosul pernah berkata “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt adalah Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, dan Jihad di jalan Allah Swt.”(1)
(HR Bukhari & Muslim).


Terdengar seperti dikotomi antara sholat diawal waktu atau berjamaah namun mengakhirkan masa, memang benar rosul pernah menunda sholat akan tetapi untuk menuntut ilmu agama.
Analogi yang muncul dalam benak saya adalah ketika kita dicintai Allah maka kemudahan akan diberikan Allah dalam menjalani hidup ini. Mudah memahami ilmu yang diajarkan dosen, mudah mendapatkan rezeki yang halal dan berkah, mudah pula mendapatkan jodoh. Tapi itu semua hanya bonus, yang paling utama adalah ketika Allah cinta kepada kita insyaallah Allah juga Ridho kepada kita. Bukan kah Ridho Allah yang semata-mata kita cari didunia ini?.
Kalau ditilik secara tidak langsung dikotomi ini merupakan derivasi dari sifat menunda, kita mencari pembenaran-pembenaran yang secara kasat mata tidak tampak cacatnya. 
Penundaan terhadap sholat dapat berasal dari banyak hal, seperti hati yang mulai cinta akan keduniaan. 
Keduniaan ini banyak macamnya. kalau boleh saya kutip didalam al quran surat At-taubah misalnya, disana disebutkan ada 8 "pion-pion" keduniaan yang bisa mengubah orientasi kita melalui sifat menunda. Mari kita simak ayat tersebut.


قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
Subhanalloh tidak tanggung-tanggung, Alloh SWT memberi label kepada mereka yang lebih memilih untuk menunda panggilan Tuhan, Rasul dan jihad dan malah mengutamakan keduniaan dengan label orang-orang fasiq.
Secara harfiah Fasiq artinya rusak sedangkan dalam arti syara' artinya ialah tahu akan perintah Allah namun tidak mengerjakannya. 
Dan dalam ayat tersebut dikatakan bahwa Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. Wow ngeri juga ya..
Artinya kalau kita tidak diberi petunjuk, tersesatlah hidup kita. 
Naudzubillah.

Mari kita kembali renungkan siapa yang seharusnya jadi prioritas kita dalam hidup ini. Jika sudah jadi prioritas maka takkan ada lagi alasan untuk menunda.

Wallohu 'alam.

Komentar

  1. Nice advice mas wildan.
    Saran nih. Coba dirapiin paragfrafnya biar makin enak dibaca :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap mas, kemarin saya buat lewat aplikasi Blogger di Hp jadi masih perlu belajar lagi
      hehe
      terimakasih.

      Hapus

Posting Komentar