#5
Quest: Kehidupanmu tanpa komputer, seperti apa rasanya?.
***
Hidup Tanpa Kau(mputer)
Ketika zaman sekolah, dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan berbagai macam jenis kebutuhan. Setidaknya ada tiga kelompok kebutuhan manusia yakni primer, sekunder, dan tersier. Sederhananya, kebutuhan primer adalah kebutuhan yang apabila tak dipenuhi akan menimbulkan dampak negatif pada kelangsungan hidup kita. Kebutuhan sekunder atau yang biasa disebut pelengkap merupakan kebutuhan setelah kebutuhan primer terpenuhi. Sedangkan tersier dipenuhi setelah kedua kebutuhan sebelumnya terpenuhi.
Secara teori dan pada umumnya memang seperti itu. Hanya saja, dewasa ini beberapa dari kita ada yang belum/tidak bisa membedakan ketiga jenis kebutuhan tersebut. Hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan prioritas-prioritas hidup. Mari, kita ambil contoh komputer. Sebagian orang, mengelompokkan komputer dalam kebutuhan tersier, ada pula yang menempatkannya menjadi barang sekunder. Atau malah primer? mungkin juga. Namun mungkin hanya sebagian kecil orang saja.
Orang-orang yang mengelompokkan komputer menjadi barang tersier/sekunder karena, memang merasa bahwa hidupnya akan berjalan dengan baik meski tanpa komputer. Bagi yang menempatkan komputer sebagai barang primer memiliki alasan tersendiri. Misalnya, ia seorang berkebutuhan khusus yang memerlukan bantuan komputer untuk melakukan berbagai aktivitasnya.
Adapun bagi saya, dengan kecanggihan teknologi saat ini hampir-hampir peran komputer tergantikan oleh smartphone. Bayangkan saja, mulai dari mengetik dokumen, mendesain gambar, mengedit video, mengirim file bisa dilakukan dengan gawai digenggaman. Teman saya bahkan pernah bercerita bahwa tugas akhirnya ia kerjakan lewat handphone. Katanya lebih memudahkan.
Jadi, bagiku hidup "tanpa" komputer di era ini tidak terlalu menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah saat hidup tanpa kau~mputer~ di sisiku. Karena komputer bisa tergantikan sedang kau tak mungkin ada penggantinya. #Eh
#365HariMenulisUntukDunia
tulisannya seperti ada baper bapernya dikit
BalasHapus