Bag.1 - Belajar Kepemimpinan melalui Sholat Berjamaah

Bag.1 - Belajar Kepemimpinan melalui Sholat Berjamaah

Assalamualaikum ...

Buat kalian cowok-cowok pasti sering dorong-dorongan waktu mau mulai sholat jamaah, pada nggak mau jadi imam. Hayo ngaku??! hee

Kali ini saya mau ngeshare ilmu dari ustadz saya yang isinya insyaallah bermanfaat banget. Gimana nggak, postingan ini bakal ngasi tau gimana caranya kita milih IMAM, baik Imam sholat maupun Imam dalam arti pemimpin di kehidupan sehari-hari.

Ternyata bro, milih orang buat jadi imam itu nggak boleh sembarangan apalagi biar bisa dapet keafdholan sholat berjamaah. Enggak sekadar orang yang jenggotnya kriting atau orang yang sarungnya merk Gajah Kayang #lah. Nah, berikut ini ada kriteria-kriteria memilih Imam sholat plus imam (pemimpin) dalam kehidupan sehari-hari.

1. Orang yang paling faqih.

http://www.al-eman.com/aleman/others/recommendation-image/10599.jpg

Seorang imam seyogyanya mengetahui ilmu tentang sholat, terutama perkara-perkara yang membatalkan sholat. Contoh yang sering ada disekitar kita --dan kebanyakan kurang diperhatikan-- adalah banyak imam yang nggak mengetahui hukum takallum (suara). Mayoritas muslim indonesia berpegang pada madzab syafi'i dimana hukum takallum ini sangat penting karena menyangkut batal dan nggaknya sholat seseorang. Salah satu contoh perkara yang berhubungan dengan takallum adalah ketika seseorang berdehem yang muncul dua huruf atau lebih. Jika imam melakukan ini maka batallah sholatnya, dan otomatis batal pula sholat para jama'ahnya.

Demikian dalam dunia kepemimpinan, saat suatu organisasi memilih pemimpin haruslah memilih pemimpin yang faqih atau tahu seluk beluk organisasi tersebut. Konsep ini juga dapat diaplikasikan ke dalam memilih kepala pemerintahan (Rt, Rw, Bupati, Gubernur hingga Presiden). Dianjurkan pula memilih seorang pemimpin yang siap memimpin tapi nggak menginginkan jabatan sebagaimana yang disyaratkan oleh baginda nabi muhammad Saw.

2. Orang yang paling baik bacaan qurannya.

https://i.ytimg.com/vi/CnREsgV3Jhk/hqdefault.jpg

Baik bacaannya dalam hal ini bermakna bahwa imam yang dipilih hendaknya mampu membaca quran baik sesuai tajwid maupun makhrojnya. Kemudian bagaimana jika dikaitkan dengan kriteria memilih pemimpin dalam organisasi atau sebagainya? Orang yang paling baik bacaan qurannya dapat dianalogikan bahwa seorang pemimpin harus pandai berpidato, berbicara di depan umum. Ia mampu mempengaruhi orang-orang disekitarnya secara baik dan benar.

3. Orang yang paling waro'.

www.kompasiana.com

Waro' adalah orang yang sangat menghindari perkara yang haram dengan cara mejauhi perkara-perkara yang subhat. Dia yang paling menjaga diri dari sesuatu yang haram akan lebih afdhol menjadi Imam sholat daripada yang nggak. Pun dalam memilih pemimpin sifat ini harusnya dimiliki supaya nggak mudah ngembat apa-apa yang bukan haknya. Kan sekarang banyak tuh, pemimpin-pemimpin yang pada korupsi ya itu salah satunya karena nggak menjaga diri dari sesuatu yang subhat. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang waro' ya. Aamiin

4. Orang yang lebih dulu hijrah.

Dizaman Nabi, ketika kriteria 1 sampai dengan 3 sama-sama terpenuhi oleh dua orang sahabat maka kriteria selanjutnya adalah melihat mana sahabat yang lebih dulu hijrah. Sedangkan dewasa ini dalam memilih pemimpin kriteria "orang yang lebih dulu hijrah" diterjemahkan sebagai, mana orang yang lebih dulu insyaf (hijrah ke arah kebaikan).

5. Orang yang lebih berumur.

www.muslimahcorner.com

Berumur disini kebanyakan kita menganggap sebagai orang yang lebih tua, padahal tidak selalu begitu. Yang dimaksud berumur disini adalah siapa yang lebih dulu mengenal islam. Jika orang tua berusia 60 tahun yang baru masuk islam lalu dibandingkan dengan pemuda yang berumur 20 tahun dan islam sejak lahir maka, lebih afdhol jika pemuda yang menjadi imam. Begitu juga dengan memilih pemimpin, baiknya kita memilih dia yang lebih berumur dalam bidang yang akan ia pimpin.

6. Apa ya...